Previous Posts
~`~Adakah Kedamaian?~`~
Aku seorang gadis kecil, aku tinggal di pinggiran sebuah kota kecil... aku memiliki seorang nenek yang sudah tua dan kurang sehat badannya.. kedua orang tuaku meninggal saat aku masih berumur 10 tahun...
Setiap aku berjalan dan bertemu dengan orang yang tinggal di kota, mereka selalu memandangku dengan tatapan penuh kasihan.. tak jarang mereka bergumam "gadis kecil yang malang"..
Semenjak kedua orang tuaku meninggal, nenekku hanya memiliki aku sebagai keluarganya di dunia ini.. nenek sangat memanjakan aku...
Nenek sangat menyayangi aku... kami saling menyayangi dan tak terpisahkan..
Tak terasa 2 tahunpun berlalu... aku sekarang berumur 12 tahun... aku dan nenek bukanlah orang kaya.. kami hidup dengan sederhana..
Hari ini, aku berulang tahun ke 12.. seharusnya aku senang karena aku lebih tua setahun lagi..
Namun.. sejujurnya.. aku sedih.. aku tak memiliki gaun baru.. semenjak orang tuaku meninggal 2 tahun yang lalu, aku tak pernah lagi membeli gaun baru.. gaun yang kupakai saat ini sudah kusam.. dan sudah ada beberapa lubang di atasnya..
warnanya yang dulu biru, sebiru langit... sekarang tak lagi biru.. entahlah, biru ataupun abu - abu aku tak lagi bisa membedakannya... sana sini penuh dengan tisikan nenek untuk menutup lubang pada gaunku...
aku duduk termenung di tepi kolam di dekat rumah kami dan ditemani oleh angsa - angsa nenek yang asik berenang...
aku bayangkan seandainya aku seekor angsa.. mungkin aku tak akan repot memikirkan gaun baru... karena bulu - bulu yang indah senantiasa membalut tubuhku.. dan membuat aku senantiasa tampak anggun...
ah! aku hanya seorang gadis penghayal.. kuhentikan semua khayalanku dan akupun berlari kembali ke rumah nenek karena masih ada tugas yang harus aku lakukan ..
Pagi itu, aku pergi ke kota untuk mengantar telur yang biasa di pesan oleh pemilik toko kelontong di tengah kota ..
aku bersiap.. kuletakkan semua telur - telur pesanan di dalam keranjang...
kukenakan mantelku dan sepatuku.. aku berpamitan pada nenekku...
kutelusuri jalan setapak menuju kota..
Pluq! .. ups, kakiku menendang sesuatu... apa itu?oh! sebuah dompet.. dompet dari kulit yang sangat bagus...
hm.. tebal sekali.. milik siapa ini yah? akupun bertanya - tanya dalam hati.. dengan tangan sedikit bergetar.. kubuka dompet itu..
WOW! uang!! uang uang uang... uang yang sangat banyak... entah ada berapa lembar .. tak pernah kulihat uang sebegitu banyak dan berlembar - lembar.. bahkan dompet untuk tempatnyapun seolah tak muat..
hatiku berdetak sangat keras... tak pernah aku membayangkan hal ini.. aku akan menemukan sebuah dompet penuh dengan uang.. uang yang sangat banyak... uang yang akan sangat - sangat bermanfaat untuk aku dan nenek...
kami dapat membeli makanan yang layak.. dapat membeli sebuah selimtu baru untuk nenek..bahkan aku bisa membeli sebuah gaun baru!! gaun yang sangat kuimpikan!
kuperiksa lagi isi dompet itu.. oh.. ternyata ada kartu identitas pemilik dompet itu... hm.. aku mengenalnya.. ia seorang kaya yang tinggal di sisi lain kota yang aku tuju... Pria tua kaya yang tidak ramah..
Seorang tua yang sangat tidak ramah, dan boleh dibilang membenci anak - anak! Dia selalu mencurigai anak - anak yang ebrmain di dekat rumahnya... dia selalu curiga bahwa anak - anak itu mau mencuri darinya... huh! benar - orang tua yang tidak menyenangkan, beda sekali dengan nenekku yang selalu murah senyum dan ramah terhadap semua orang!
Ternyata dompet ini miliknya... apa yang harus aku lakukan?apakah aku harus mengembalikan dompet ini?
dapat kubayangkan.. baru saja kakiku melangkah di halaman rumahnya.. dia akan melepas anjing - anjing pemburunya yang galak ke arahku dan mereka akan menggigitku!
Tidak! aku tidak mau digigit anjing - anjing orang tua yang kejam itu! tidak! aku tidak mau!
ah! biarlah akan aku gunakan saja uang itu untuk membelikan nenek sebuah selimut baru , makanan untuk kami berdua dan sebuah gaun baru untukku.. bukankah kakek tua itu sudah sangat kaya, toh, dia tak akan merasa kehilangan untuk sedikit uang dalam dompetnya dibandingkan dengan sekian banyak hartanya!
Kumasukan dompet itu ke dalam saku gaunku yang besar.. aku kembali melanjutkan perjalananku ke kota..
sepanjang jalan , hatiku berdebar - debar.. dapat kurasakan jantungku seolah mau melompat keluar.. tak pernah aku merasa sesenang dan setakut itu secara bersamaan!, kubayangkan gaun baru yang bakal aku pakai.. namun aku juga takut.. entahlah...
akhirnya.. aku tiba di kota.. seperti biasa ku serahkan telur2 pesanan pemilik toko, dan pemilik toko itu seperti biasa membayarku..
biasanya setelah aku menerima uang dan membeli segala kebutuhan kami, aku segera pulang.. namun hari ini tidak...
aku pergi ke toko pakaian yang ada di kota... aku melihat di etalase toko itu.. ah.. gaun itu masih di sana.. gaun yang cantik.. sangat cantik..
gaun merah muda yang sangat cantik.. betapa aku ingin memilikinya... aku memandangi gaun itu lama... sangat lama...
oh ya! bukankah dompet itu .. uang itu.. aku bisa menggunakannya!... aku merogoh sakuku.. dan aku bisa merasakan dompet itu masih ada di sakuku...
Tapi... saat aku akan menarik dompet itu keluar dari saku gaunku... tiba - tiba dadaku terasa sesak... seolah ada yang menahanku melakukannya...
tiba - tiba aku merasa seolah kedua orang tuaku ada di sampingku dan menahan tanganku.. aku pun melihat bayangan nenekku...
aku ingat bagaimana mereka mendidik aku menjadi seorang yang gadis yang baik... bagaimana mereka membawaku setiap minggu untuk ke Gereja bertemu dengan Tuhanku..
Tiba - tiba timbul rasa bersalah pada diriku...
aku merasa aku telah menghianati Tuhan dan orang - orang yang mengasihi aku dan aku kasihi...
aku telah menghianati mereka dengan pikiran dalam otakku... aku merasa sangat bersalah... aku tak mau mengecewakan mereka.. terlebih aku tak mau mengecewakan Tuhan yang selama ini telah begitu mengasihi aku...
Baiklah! dengan mantap kutarik tanganku.. dan kubiarkan dompet itu tetap dalam saku gaunku.. aku telah menetapkan hatiku.. aku akan mengembalikan dompet ini kepada orang tua itu!
walaupun aku harus digigiti oleh anjing - anjingnya yang galak.. aku tak peduli! aku tak mau mengecewakan orang - orang yang telah mengasihi aku!
setengah berlari.. aku menuju rumah besar di unjung kota.. tempat kakek itu tinggal... hatiku berdebar - debar..
ada sedikit rasa takut yang membayangi aku...
dalam hati.. aku sungguh - sungguh berdoa... "Tuhan, lindungilah aku... aku tidak mau mengecewakanMu dengan menjadi seorang gadis pemcuri dan pembohong dengan mengambil barang yang bukan hak ku... Tuhan, aku mau mengembalikan dompet ini, dan Kau tentu tahu bahwa rumah ebsar itu di jaga oleh anjing - anjing yang galak... Tuhan, aku tidak mau digigit oleh mereka! Lindungilah aku Tuhan! dan aku tahu dan yakin, bahwa Kau pasti mau melindungi aku. AMIN"
Tak terasa aku telah sampe di depan halaman rumah besar itu.. rumah yang sangat besar...
pelan - pelan kubuka pintu pagar rumah itu.. hm.. sepi... hening...
aku melangkah dengan hati - hati sampai di depan pintu rumah itu... saat aku baru akan mengetuk.. aku terkejut... anjing itu ada di sana!!
hampir saja aku lari.. tapi.. heran.. anjing itu diam dan tenang.. seolah dia telah lama mengenal aku!
namun begitu.. aku tetap ada sedikit rasa takut... tak kupedulikan rasa takutku... aku tetap mengetuk pintu itu..
sekali.. dua kali.. tiga kali... empat kali... lima kali...
hening.. tetap hening.. tidak ada jawaban...
kuberanikan diri mendorong pintu itu.. eh?! tak terkunci dan dengan mudahnya terbuka...
aku perlahan - lahan masuk.. oh, Tuhan! ada mayat! eh.. tidak.. bukan.. itu kakek itu... dia terbaring di lantai... apakah dia mati?
kutempelkan telingaku di dadanya dan aku masih dapat mendengar detak jantungnya ... walaupun sangat lemah!Puji Tuhan! dia masih hidup! aku harus mencari bantuan!
Aku berlari sekencang - kencangnya.. sekencang yang aku bisa untuk bisa sampai di rumah terdekat dan meminta bantuan...
akhirnya aku sampai di rumah paman penebang kayu yang biasa suka lewat di depan rumahku dan menyapaku... dan Puji Tuhan! dia ada di rumah..
Aku menceritakan kepadanya apa yang aku lihat dan setelah mendengar ceritaku, dia mengambil mobilnya dan menuju ke rumah kakek itu.. kakek itu di bawa ke rumah sakit, dan tertolong...
Aku tak tau mengapa.. aku begitu bahagia saat mendengar kakek itu tertolong dan selamat dari serangan jantung yang ia derita...
Aku merasa Tuhan memberi aku satu kali kesempatan untuk memperbaiki hidupku...
kakek itu tinggal beberapa hari di rumah sakit, kakek itu kelihatan sangat bahagia... dan aku juga mengembalikan dompetnya
Aku menceritakan semuanya kepadanya... dan aku meminta maaf atas pikiran jahatku kepadanya... dia memelukku dan mencium keningku.. dia mengatakan bahwa aku mengingatkannya pada cucu perempuannya yang telah meninggal karena sakit beberapa tahun yang lalu...
dan sejak itu, setiap hari aku datang menjenguknya dan membawakannya rangkaian bunga liar yang aku petik di hutan sampai kakek itu keluar dari rumah sakit...
Hari itu, aku berjalan pulang dengan hati yang sangat bahagia, dan aku merasakan langkah kakiku sangat ringan, seolah sedikit lagi akupun bisa terbang bagai burung di langit!
Ingin rasanya aku tersenyum , tertawa dan menyanyi sepanjang hari! Saat aku tiba di rumah, nenek bertanya padaku, mengapa aku kelihatan begitu bahagia...
akupun menceritakan semuanya kepada nenek... nenek tersenyum dan dengan lembut memeluk dan mengangkatku ke pangkuannya...
Nenek berkata bahwa dia bangga punya cucu sepertiku!
Aku tahu, bahwa seharusnya aku hari itu mendapat sebuah gaun baru yang sudah lama aku inginkan dan makan makanan yang enak...
namun... apabila aku menggunakan uang itu, apakah aku akan merasa damai?apakah aku bisa merasakan bahagia yang aku rasakan sekarang? apakah aku bisa merasa tanpa beban seperti saat ini?
kurasa tidak!
Malam itu, sebelum aku tidur, aku berdoa kepada Tuhan
"Tuhan, terima kasih atas hari ini, hari ini umurku bertambah setahun... dan memang aku sejujurnya menginginkan gaun yang ada di etalase toko itu.. dan aku tak mendapatkannya di hari ulang tahunku ini..
tapi Tuhan.. Kau tahu.. aku sangat bahagia... karena... aku Engkau jaga... Engkau memelihara aku dari kecurangan... dan Engkau juga sudah melepaskan beban berat dalam hatiku...
ini membuatku sungguh bahagia, Tuhan ... Engkaupun telah mengatur segalanya, sehingga kakek itupun bisa terselamatkan... dan aku dapat mengetahui bahwa kakek itu membutuhkan seorang teman...
Terima kasih Tuhan, karena aku bisa menjadi kebahagiaan untuk orang - orang yang ada di sekitarku... dan akupun tidak jadi kehilangan damai sejahteraku! sungguh terima kasih Tuhan! Amin!"
dan akupun tidur dengan sangat nyenyak malam itu, dan bermimpi memakai gaun yang baru! ...
Beberapa hari kemudian, kakek itu sudah boleh pulang..
Keesokan harinya, pagi - pagi ada orang mengetuk pintu rumah kami... kejutan!! kakek itu! kakek itu telah berdiri di depan pintu rumah kami dengan baju yang rapi dan sebuah kotak di tangannya! kotak yang sangat besar!
Dia membungkuk dan mencium keningku, kemudian berkata "apakabar cucuku sayang? ini hadiah untukmu!"
WOW! saat aku buka kotak itu, aku menemukan sebuah gaun merah muda yang sangat sangat cantik! aku memandang kakek itu setengah tak percaya dan meyakinkan diriku bahwa gaun itu memang hadiah untuku!
kakek tersenyum dan menganggukkan kepala... akupun kegirangan dan berlari ke kamarku untuk buru - buru mencoba gaun baruku!
saat aku keluar dari kamarku, aku melihat nenekku sudah ada di sana, dan mereka melihat ke arahku dengan kagum!
mereka berkata hampir bersamaan "sangat cantik, gadis kecil!" aku merasa mukaku menjadi panas dan aku menunduk malu!namun aku sangat bahagia!
ternyata kakek tidak hanya membawakan gaun untukku, dia juga membawa berbagai macam barang - barang lainnya.. kami bercanda, berbincang dan tertawa sepanjang hari, kami sangat bahagia...
dan hari itu kakek makan malam di rumah kami... sungguh hari yang bahagia!
Note:
Seringkali aku terjaga semalaman karena banyak perkara memenuhi kepalaku...
Aku pergi untuk berlibur, namun aku masih juga tidak merasa nyaman...
Aku menghibur diriku dengan berbagai macam hal.. namun tetap saja aku tidak merasa nyaman...
Apakah kedamaian itu? bagaimana memiliki rasa aman dalam hidupku?
Aku sering mendambakannya.. mendambakan kedamaian... namun.. seringkali aku tak memilikinya...
Jaman sudah modern, banyak orang yang menawarkan "kedamaian" melalui berbagai cara.
Baik melalui berbagai terapi, latihan, buku - buku dan lain sebagainya.
Semua berusaha menciptakan "ketenangan" agar melalui ketenangan yang di luar dapat terlahir "damai" di hati.
Tetapi sesungguhnya tidak ada perbaikan luaran yang dapat mengubah fakta bahwa aku hidup tanpa "kedamaian".
Bahkan saat semuanya menjadi lebih baik, situasipun berubah menjadi lebik baik dari sebelumnya, aku tetaplah orang yang rumit, perasaanku sering tak menentu... adakala naik adakalanya juga turun..
Sesungguhnya.. perkara yang ada di sekelilingku bukanlah sumber "kegelisahan"ku yang sejati..
Aku tau dan aku sadari semua itu adalah berasal dari diriku sendiri...
namun, bukan berarti "kedamaian" adalah sesuatu yang mustahil untuk aku dapatkan... "kedamaian" sejati sama sekali berbeda dengan apa yang orang banyak tawarkan, yang hanya bersifat "ketenangan" yang sementara dan semu...
"kedamaian" adalah Allah sendiri... Dialah sumber "kedamaian" yang sejati.. yang mampu memberiku suatu "kedamaian" yang takkan pernah usang...
Jika aku ingin memiliki "kedamaian" itu, aku harus memiliki "Sang Damai" itu sendiri di dalam aku.. dan itu berarti aku harus memiliki Allah di dalam aku..
Kehadiran Allah dalam hidupku.. melampaui semua pemikiran dan pemahamanku sebagai seorang manusia, dan Dia akan tetap menjadi penjaga bagi hati dan pikiranku...
Filipi 4 : 7 "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
Aku hanyalah seorang manusia yang sering kali berbuat hal yang tidak Dia kehendaki.. karena itulah aku membutuhkan Dia untuk menjaga dan memelihara hati dan pikiranku...
karena dengan adanya Dia yang menjaga dan memelihara hati dan pikiranku.. maka aku dapat berbuat benar sesuai dengan yang Dia kehendaki...
karena dalam "kebenaran" ada "damai sejahtera"
Yesaya 32 : 17 "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."